Batu – Usai sudah perhelatan akbar pesta demokrasi pemilihan kepala Daerah serentak di Indonesia. Ada 38 provinsi dan memiliki daerah administratif tingkat dua sejumlah 416 kabupaten dan 98 kota, termasuk satu kabupaten yang berstatus sebagai “kabupaten administrasi” dan lima kota yang berstatus sebagai “kota administrasi” demikian dikutip dari Wikipedia.
Ada berbagai harapan dan keinginan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. Tidak terkecuali warga masyarakat Kota Batu yang saat ini dikenal dengan sebutan Kota Wisata. Batu.
Masing-masing kandidat Wali Kota Batu memiliki program unggulan sebagai mana dilansir dari Tirto.id
1. Nurochman-Heli Suyanto
Kedua pasangan ini merupakan putra daerah dan mantan Wakil Ketua DPRD Kota Batu.
Dalam Pilkada 2024 ini, paslon nomor urut 1 ini menekankan program pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, pemberdayaan petani dan UMKM, serta peningkatan infrastruktur digital.
Lewat program unggulan ini, pasangan Nurochman-Suyanto berharap programnya tidak hanya meningkatkan perekonomian daerah saja, melainkan memperkuat peran masyarakat dalam pembangunan Kota Batu.
2. Firhando Gumelar-Rudi
Pasangan nomor urut 2 ini memiliki program unggulan yang berfokus pada peningkatan sektor ekonomi dan dukungan terhadap pengusaha lokal, serta pertanian modern.
Melalui program ini, Firhando-Rudi ingin menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan bisnis serta memperkuat daya tahan ekonomi Kota Batu melalui pemberdayaan ekonomi lokal.
3. Krisdayanti (KD)-Dewa
Kris Dayanti alias KD merupakan sosok artis yang sekaligus mantan anggota DPR RI.
Di Pilkada Kota Batu 2024 ini, KD-Dewa mencanangkan program yang berfokus pada pembangunan pariwisata berkelas internasional serta promosi budaya lokal.
Lewat programnya, pasangan ini berharap Kota Batu bisa menjadi destinasi wisata unggulan dan lebih dikenal di kancah internasional.
Terlepas dari program unggulan para kandidat Wali Kota Batu, ada sebagian masyarakat berharap tata kelolah penggunaan lahan dapat dilakukan dengan baik, sehingga dapat meminimalisir terjadi bencana alam dikemudian hari. Ada juga yang berharap sebaiknya pembangunan hotel dihentikan, karena Batu kota kecil tapi masuk dalam lima besar kota atau kabupaten di Jawa Timur memiliki hotel terbanyak.
Wajar adanya keinginan-keinginan warga masyarakat Kota Batu seperti itu, karena melihat sudah banyak lahan pertanian dan hutan sudah berubah menjadi tembok-tembok. Kualitas Apel Batu yang menjadi icon Kota Batu sudah jauh berkurang. Kota Batu yang dulunya tidak pernah Banjir, saat ini sudah mengalami bencana Banjir yang sangat merugikan.
Melihat dari harapan masyarakat yang ada, untuk tetap menjaga atau melestarikan lingkungan alam Kota Batu. Tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota, tapi juga dari semua komponen masyarakat juga bahu membahu menjaga “Swiss Kecil di Pulau Jawa” ini. Paling tidak menjaga Kota Batu dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu baha membahahu menjaga hijaunya Alam Kota Batu dengan melakukan penghijauan. (QQ)